Peran Generasi
Milenial dalam Meningkatkan Eksistensi Indonesia di Mata Dunia dalam
Keberagaman
Indonesia
memiliki lambang negara yang berupa Burung Garuda dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika. Makna dari semboyan bangsa Indonesia tersebut adalah meskipun
berbeda-beda, namun tetap satu. Makna tersebut sangat dalam bagi keadaan bangsa
Indonesia sendiri yang terdiri dari bermacam-macam suku, agama, ras, bahasa
daerah, adat istiadat, dan kebudayaan. Meski terdiri dari berbagai perbedaan,
namun bangsa Indonesia tetap satu bangsa dan satu tanah air Indonesia. Hal ini
tentu bukan merupakan perkara yang mudah bagi rakyat Indonesia untuk menjaga
dan mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa.
Keberagaman
yang dimiliki Indonesia menjadi keuntungan tersendiri bagi bangsa Indonesia.
Salah satunya adalah dapat meningkatkan eksistensi Indonesia di mata
internasional. Dengan kekayaan itulah Indonesia akan menjadi salah satu negara
bahkan yang paling dipandang negara-negara lain karena keunikannya itu. Saat
ini saja, banyak warga negara asing yang berada di Indonesia untuk belajar
kesenian dan kebudayaan Indonesia. Banyak juga mahasiswa mancanegara yang
mengenyam pendidikan di Indonesia hanya untuk mempelajari dan berlatih seni
seperti: wayang, karawitan, tari tradisional, campursari, dan masih banyak
lagi. Hal itu tentu membuat bangga kita sebagai bangsa Indonesia akan kekayaan
bangsa. Namun tidak mudah bagi bangsa Indonesia sendiri untuk memanfaatkan
peluang tersebut. Selain harus tetap mempertahankan persatuan dan kesatuan, di
sisi lain juga harus mengeksploitasi budaya dari masing-masing daerah di
seluruh Nusantara untuk ditunjukkan kepada masyarakat global. Dan juga bangsa
Indonesia juga harus mempertahankan kekayaan tersebut jangan sampai diklaim
oleh bangsa lain. Ini menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi bangsa Indonesia.
Para
pemuda bangsa yang sering kita sebut dengan generasi milenial saat ini, adalah
pihak yang paling bisa diandalkan untuk hal itu. Dengan adanya teknologi yang
sedang berkembang pesat di era modern ini, generasi milenial harus mampu
memanfaatkannya. Selain penguasaan teknologi, pengetahuan akan budaya dan adat
istiadat sangat perlu untuk dimiliki para generasi muda saat ini. Para pemuda
bangsa harus sudah mempelajari teknologi sejak dari sekolah dasar sehingga
dapat menguasai dengan baik dan secara positif di masa yang akan datang. Di
sini juga peran pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan di seluruh wilayah
Indonesia sangat penting. Selain pemerintah, para generasi muda juga harus peduli
dengan pendidikan di Indonesia agar seluruh anak negeri dapat menguasai
berbagai ilmu pengetahuan dan juga teknologi. Para pemuda harus tampil sebagai
penghubung antara pemerintah dan masyarakat terutama masyarakat pedesaan agar
pendidikan yang berkualitas dapat masuk ke daerah dengan baik. Apabila hal
demikian sudah berhasil, maka dengan mudah para pemuda lainnya dan masyarakat
secara umum untuk bisa menguasai teknologi agar bisa berkembang untuk kemajuan
bangsa. Selain teknologi, pengetahuan akan berbagai kebudayaan dan adat
istiadat sangat perlu.
Berbekal
kemampuan penggunaan teknologi yang mumpuni, diharapkan generasi muda atau
generasi milenial dapat mengeksplor budaya daerah dalam bentuk visualisasi agar
menarik perhatian dunia tanpa diklaim oleh negara lain. Dengan memasang semacam
branding beratasnamakan Indonesia
pada kebudayaan atau kesenian yang ditunjukkan tersebut, tentu dapat
mengokohkan eksistensi bangsa Indonesia di mata internasional dan
mempertahankan kekayaan budaya yang dimiliki negara kita. Para pemuda juga
dapat membuat produk yang memanfaatkan media elektronik dalam rangka
memperkenalkan kebudayaan atau kesenian daerah dari seluruh pelosok Nusantara.
Seperti aplikasi yang dapat digunakan untuk mempelajari tentang berbagai kebudayaan
daerah. Tujuan utama aplikasi tersebut adalah untuk mengenalkan berbagai
kekayaan budaya bangsa kepada anak-anak dan dibuat secara menarik. Dengan
demikian anak-anak dapat mengenali dan mempelajari kesenian yang diminati
seperti tari-tarian tradisional atau musik daerah sejak dini. Hal itu akan
secara langsung maupun tidak langsung menanamkan rasa cinta kepada kekayaan
budaya Indonesia pada diri anak. Selain itu juga dapat meningkatkan rasa cinta
kepada tanah air dan mendorong untuk selalu mempertahankan keutuhan bangsa dengan
menjaga dan melestarikan kesenian daerah.
Penanaman
pengetahuan tentang kesenian daerah kepada anak-anak tersebut adalah tanggung
jawab semua warga negara terutama generasi muda yang telah menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi dan sebagai pemikul tanggung jawab atas masa depan
bangsa Indonesia. Jadi generasi milenial harus mampu mengembangkan segala
pengetahuannya tentang kebudayaan dan teknologi untuk diberikan kepada
anak-anak dan masyarakat luas. Apabila seluruh warga negara telah memiliki
pengetahuan tentang berbagai kebudayaan daerah, maka kebudayaan atau kesenian
tersebut akan terjaga untuk saat ini. Dan jika anak-anak dan para pemuda juga
telah mengetahui dan mencintainya sejak dini, maka dengan mudah kebudayaan itu
akan terlestarikan saat ini dan di masa yang akan datang. Dengan begitu bangsa
Indonesia tidak akan merasa khawatir kesenian daerah Indonesia akan diklaim
bangsa lain.
Selain
dengan memanfaatkan peran teknologi di era digital ini, kreativitas dalam hal
yang lainnya juga harus dilakukan oleh generasi muda. Generasi milenial ini
harus mampu mengemas kesenian daerah menjadi semenarik mungkin agar digemari
oleh masyarakat modern di zaman ini. Ini tentu bukan perkara yang mudah. Kita
tahu bahwa kebudayaan atau kesenian daerah bersifat tradisional dan bisa
dikatakan tidak fleksibel jika tidak akan perubahan. Tugas para pemuda adalah
membuat kesenian daerah dapat disebut fleksibel dan dinamis seiring
perkembangan zaman dan teknologi. Generasi milenial harus bisa mengemas
kesenian tradisional menjadi wujud yang menarik dan mampu beradaptasi di tengah
masyarakat global sehingga dapat membuat para pemuda lainnya tertarik. Membuat
kolaborasi antara kesenian tradisional atau daerah dengan kesenian yang
kekinian dapat menjadi salah satu opsinya. Misalnya mengolaborasikan tari
tradisional dengan tarian modern tanpa menghilangkan ciri khas atau karakter
tari tradisional tersebut. Bisa juga mengemas pagelaran wayang kulit dengan
seni siluet yang sedang digemari saat ini. Atau bahkan membuat pertunjukan
ketoprak, wayang kulit, ludruk, lenong, atau seni drama tradisional lainnya
dengan tata panggung dan pencahayaan yang modern sehingga mampu menarik
perhatian semua kalangan. Selain itu, seni musik tradisional juga berpotensi
untuk dikemas menjadi suatu pertunjukan yang luar biasa. Dengan
mengolaborasikan alat musik tradisional dengan alat musik modern, atau
menyanyikan lagu modern dengan iringan musik tradisional. Bisa juga memadukan
semua komponen musik tradisional dengan musik modern tanpa menghilangkan
kekhasan dari musik tradisional. Generasi milenial sangat dituntut untuk dapat
berpikir kreatif dan berani menciptakan sesuatu yang baru dalam rangka
mempertahankan eksistensi kesenian daerah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar